PERTANIAN
BERKELANJUTAN
Pertanian
organik merupakan salah satu bagian pendekatan pertanian berkelanjutan, yang di
dalamnya meliputi berbagai teknik sistem pertanian, seperti tumpangsari (intercropping),
penggunaan mulsa, penanganan tanaman dan pasca panen. Pertanian organik memiliki
ciri khas dalam hukum dan sertifikasi, larangan penggunaan bahan sintetik,
serta pemeliharaan produktivitas tanah.
Pada hikikatnya sistem pertanian
berkelanjutan adalah kembali kepada alam, yaitu sistem pertanian yang tidak
merusak, tidak mengubah, serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian
yang patuh dan tunduk pada kaidah-kaidah alamiah. Kata“berkelanjutan” sekarang
ini digunakkan secara meluas dalam lingkup program pembangunan, keberlanjutan
dapat diartikan sebagai ”menjaga agar suatu upaya terus berlangsung”,”kemampuan
untuk bertahan dan menjaga agar tidak merosot”. Dalam konteks pertanian,keberlanjutan
adalah pengelolaan sumberdaya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu
kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkankualitas
lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.
Pertanian
berkelanjutan merupakan pertanian yang berlanjut untuk saat ini, saat yang akan
datang dan selamanya. Artinya pertanian tetap ada dan bermanfaat bagi semua dan
tidak menimbulkan bencana bagi lingkungan. Jadi dengan kata lain pertanian yang
bisa dilaksanakan saat ini, saat yang akan datang dan menjadi warisan yang
berharga bagi anak cucu kita. pertanian berkelanjutan meliputi
komponen-komponen fisik, dan sosioekonomi, yang diepresentasikan
dengan sistem pertanian yang melaksanakan pengurangan input bahan-bahan kimia
dibandingkan pada sistem pertanian tradisional, erosi tanah terkendali, dan
pengendalian gulma, memiliki efisiensi kegiatan pertanian (on-farm) dan
bahan-bahan input maksimum, pemeliharaan kesuburan tanah dengan menambahkan
nutrisi tanaman, dan penggunaan dasar-dasar biologi pada pelaksanaan pertanian.
Pertanian
berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang
dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat
diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan
menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan
yang dimaksud meliputi : penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas
produksi, serta lingkungannya. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan
akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap
lingkungan (Kasumbogo Untung, 1997).
PENDEKATAN
KEGIATAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
1. Konservasi
Lahan
Beberapa metode konservasi lahan termasuk
penanaman alur, mengurangi atau tidak melakukan pembajakan lahan, dan
pencegahan tanah hilang oleh erosi.
2. Sistem
rotasi dan budidaya rumput
Sistem pengelolaan budidaya rumput intensif yang
baru adalah dengan memberikan tempat bagi binatang ternak di luar areal
pertanian pokok yang ditanami rumput berkualitas tinggi, dan secara tidak
langsung dapat menurunkan biaya pemberian pakan.
3. Tanaman
Pelindung
Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan
semanggi pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan
beberapa manfaat termasuk menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi,
dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.
4. Menjaga
Kualitas Air/Lahan Basah
Biasanya lahan basah berperan penting dalam
melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida.
PERTANIAN
BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE AGRICULTURE) DI DAERAH
Pertanian
berkelanjutan atau sustainable agriculture telah diterapkan oleh petani pada
masa kini. Dari zaman dahulu sebelum dikembangkannya ilmu pertanian, para
petani sudah melakukan berbagai percobaan untuk menghasilkan hasil tani yang
baik dan tentunya tidak merusak tanah atau lingkungannya, serta dapat
mengendalikan atau memperkuat struktur tanah. Dengan berbagai macam percobaan
yang dilakukan, para petani akhirnya mengetahui langkah tepat untuk mengelola
pertanian dengan baik.
Dalam tulisan
ini penulis akan membahas pertanian di desa kandangan tamanggung. Disini Para
petani telah menerapkan sistem Pertanian Berkelanjutan, yakni dengan
teknik sistem pertanian tumpang Sari dan Mulsa. Teknik sistem pertanian
umpang Sari di Desa kandangan tamanggung ini, terdiri dari 2 jenis tanaman yaitu
tanaman cabai, dan padi. Pada musim hujan, para petani akan menanam padi dan
pada musim kemarau petani akan menanam cabai pada lahan tani mereka.
penggunaan mulsa
Ecological
Agriculture Projects. 1989. Sustainability Agriculture. EAP Publication
Kasumbogo
Untung. 1997 Peranan Pertanian Organik Dalam Pembangunan yang
http://www.tempo.co/read/kolom/2012/08/08/630/Pertanian-Organik-Sebagai-Pertanian-yang-Berkelanjutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar